METROSELEBES – Impian Ganjar Pranowo melanjutkan kepemimpinan Jokowi sebagai presiden RI ke delapan nampaknya mulai pupus.
Hal ini disebabkan koalisi partai yang mengusungnya adalah koalisi paling kerdil. Berbekal PDIP yang memperoleh 128 kursi dan PPP 19 kursi, koalisi pengusung Ganjar adalah yang terkecil dibandingkan dua calon presiden lainnya.
Koalisi Indonesia Maju yang mengusung Prabowo Subianto adalah koalisi paling buncit di negeri ini.
Baca Juga: DEMOKRAT Gabung Prabowo, Koalisi Indonesia Maju Makin Buncit! Kans Ganjar Menang Pilpres Kecil
Masuknya Partai Demokrat besutan Susilo Bambang Yudhoyono menjadikan Koalisi Indonesia Maju nyaris menguasai separo kursi parlemen.
Partai Demokrat secara mengejutkan bergabung ke koalisi pengusung Prabowo karena merasa dikhianati oleh Partai Nasdem dan Anies Baswedan.
Partai ini menyatakan keluar dari koalisi pengusung Anies lantaran Agus Harimurti Yudhoyono tidak dipilih sebagai bakal calon wakil presiden.
Baca Juga: GEBRAKAN BARU mobil listrik Toyota! Jakarta – Banyuwangi 1.041,24 KM Hanya Sekali Ngecas!
Bergabungnya Partai Demokrat di koalisi pengusung Prabowo membuat koalisi itu tambah gemuk.
Sebelumnya, Koalisi Indonesia Maju diisi oleh Partai Golkar (85 kursi), Partai Gerindra (78 kursi) dan PAN (44 kursi).
Masuknya Partai Demokrat sebagai pemilik 54 kursi parlemen, menjadikan Koalisi Indonesia Maju memiliki 261 kursi parlemen.
Bicara di atas kertas, kemungkinan kemenangan Prabowo semakin terbuka lebar.
Dari calon presiden lainnya, Bakal calon presiden, Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar diusung oleh tiga Partai yakni Partai Nasdem (59 kursi), PKB (58 kursi) dan PKS yang meraup 50 kursi. Dengan demikian, Anies - Cak Imin diusung oleh koalisi partai yang memperoleh 167 kursi di parlemen.
Naas bagi bakal calon presiden Ganjar Pranowo. Meski PDIP bisa sendirian mengusungnya untuk bertarung pada pilpres, nyatanya PDIP hanya bisa merangkul PPP yang hanya memperoleh 19 kursi Parlemen.