METROSELEBES - Arah dukungan Partai Demokrat telah mulai menemui titik terang. Partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu akan bergabung bersama Koalisi Indonesia Maju dan mengusung Calon Presiden Prabowo Subianto.
Bergabungnya Partai Demokrat ke kubu Prabowo menjadikan Koalisi Indonesia Maju sebagai Koalisi paling buncit yang hampir menguasai separo kursi Parlemen.
Masuknya Partai Demokrat di Koalisi tersebut menambah pundi-pundi kursi menjadi 261 kursi. Di atas kertas, kemungkinan kemenangan Prabowo semakin terbuka lebar dan kans Ganjar mengganti Jokowi sebagai Presiden makin kecil.
Sebelumnya, tiga Partai besar yakni Partai Gerindra, Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) telah bulat menyatakan Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden.
Partai Gerindra meraih 78 kursi Parlemen, sementara Partai Golkar 85 kursi dan PAN 44 kursi.
Masuknya Partai Demokrat yang memperoleh 54 kursi di pemilu 2019, menjadikan Koalisi Indonesia Maju sebagai Koalisi paling buncit.
Di sisi lain, Bakal calon presiden, Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar diusung oleh tiga Partai yakni Partai Nasdem (59 kursi), PKB (58 kursi) dan PKS yang meraup 50 kursi. Artinya, Anies - Cak Imin diusung oleh koalisi partai yang memperoleh 167 kursi di parlemen.
Naas bagi bakal calon presiden Ganjar Pranowo. Meski PDIP bisa sendirian mengusungnya untuk bertarung pada pilpres, nyatanya PDIP hanya bisa merangkul PPP yang hanya memperoleh 19 kursi Parlemen.
Jika ditetapkan, Koalisi yang mengusung Ganjar hanya memiliki 147 kursi yakni PDIP 128 kursi dan PPP 19 kursi.
Jika kemenangan pemilu ditentukan oleh jumlah kursi Parlemen, maka pemenangnya ada Prabowo Subianto. Sementara posisi kedua diraih oleh pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar serta juri kunci Ganjar Pranowo.
Keputusan Partai Demokrat bergabung di Koalisi Indonesia Maju telah diungkap oleh petinggi Partai Demokrat, Andi Arief. Bahkan, SBY juga telah melakukan pertemuan dengan sang calon presiden, Prabowo Subianto.
Menarik untuk terus disimak!. ***